Takjarang saya kesal lalu menggerutu dalam hati, mengapa saya tak punya sepeda motor seperti teman-teman saya. Sekarang, saya punya kendaraan pribadi. Lucunya, saya harus meluangkan waktu khusus untuk berolahraga jalan kaki 2, 5 km keliling kompleks. Saya tak pernah menggerutu. Saya melakukannya dengan semangat karena ingin menjaga kesehatan. Persiapkan diri Anda secara rohani Apa yang telah Anda pelajari dengan mengampuni orang lain? Dapatkah Anda memikirkan suatu waktu ketika Anda mengampuni seseorang sehingga telah menolong Anda merasakan kedamaian dan kasih? Pengalaman apakah yang para remaja putra miliki di mana mereka perlu mengampuni orang lain? Apa yang perlu mereka pelajari tentang mengampuni diri sendiri? Bagaimana Anda dapat menolong para remaja putra belajar untuk mengampuni supaya mereka dapat menemukan kedamaian? Catatan Jika para remaja putra memiliki pertanyaan tentang pengampunan dalam kasus perundungan, sarankan agar mereka mencari nasihat dari uskup atau presiden cabang mereka. Tulisan suci manakah yang akan menolong para remaja putra mengenali berkat-berkat yang akan datang ke dalam kehidupan mereka sewaktu mereka mengampuni orang lain? Matius 544; A&P 649–11 Kita diperintahkan untuk mengampuni setiap orang Matius 614–15; 1821–35 atau video “Ampuni 70 Kali 7” Untuk menerima pengampunan, kita harus mengampuni orang lain Lukas 2334 Yesus Kristus mengampuni mereka yang menyalibkan-Nya Kevin R. Duncan, “Balsam Pengampunan yang Menyembuhkan,” Ensign atau Liahona, Mei 2016, 33–35 Gordon B. Hinckley, “Pengampunan,” Ensign atau Liahona, November 2005, 81–84 Dieter F. Uchtdorf, “Yang Penuh Belas Kasihan Mendapatkan Belas Kasihan,” Ensign atau Liahona, Mei 2012, 70–76 Video “Pengampunan Bebanku Dijadikan Ringan” Mengajar dengan cara Juruselamat Dalam setiap situasi, Juruselamat adalah teladan dan mentor bagi para murid-Nya. Dia mengajar mereka untuk berdoa dengan berdoa bersama mereka. Dia mengajar mereka untuk mengasihi dan melayani dengan mengasihi serta melayani mereka. Dia mengajar mereka untuk mengampuni orang lain dengan mengampuni mereka. Bagaimana Anda dapat menjadi teladan dari asas-asas yang Anda ajarkan? Gambar Video “Kita Berbagi” Saksikan lebih banyak lagi Biarkan remaja putra memimpin Seorang anggota presidensi kuorum memimpin pertemuan kuorum. Dia memimpin remaja putra dalam berembuk bersama mengenai urusan kuorum, mengajarkan mereka tugas-tugas keimamatan mereka dari tulisan suci dan buku Tugas kepada Allah, serta meminta seorang pembimbing atau anggota kuorum lainnya untuk mengajarkan sebuah pelajaran Injil. Dia dapat bersiap dengan mengisi agenda pertemuan kuorum selama pertemuan presidensi. Memulai pengalaman belajar Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk mengkaji ulang pelajaran minggu lalu dan memperkenalkan pelajaran minggu ini Apa yang para remaja putra ingat dari pelajaran sebelumnya? Apa yang diminta dari mereka untuk mereka lakukan? Pengalaman apa yang mereka miliki dari menerapkan apa yang mereka pelajari? Mintalah para remaja putra untuk memikirkan mengenai saat dimana mereka harus mengampuni seseorang. Undanglah mereka untuk membagikan pengalaman mereka, jika mereka merasa nyaman untuk melakukannya. Apa yang terjadi sebagai hasilnya? Bagaimana hal-hal akan berbeda jika mereka tidak mengampuni? Pelajari bersama Setiap kegiatan di bawah ini dapat menolong para anggota kuorum memahami pentingnya mengampuni orang lain. Dengan mengikuti ilham Roh, pilihlah satu atau lebih yang akan paling baik dilakukan untuk kuorum Anda Bagilah kuorum menjadi kelompok-kelompok, dan ajaklah setiap kelompok untuk membaca pilihan dari ceramah-ceramah yang disediakan dalam garis besar ini atau ceramah lain dari pilihan Anda. Mintalah para remaja putra untuk menandai bagian-bagian dari ceramah itu yang berkesan bagi mereka. Ajaklah mereka untuk membagikan apa yang mereka tandai dan menjelaskan mengapa itu bermakna bagi mereka. Bacalah bersama perumpamaan tentang hamba yang tidak berbelaskasihan dalam Matius 1823–35 atau tayangkan video “Ampuni 70 Kali 7”, dan bantulah para remaja putra untuk menghitung dan membandingkan utang si hamba dan hamba sesamanya lihat “Weights and Measures” dalam Bible Dictionary. Apa yang para remaja putra pelajari dari perumpamaan ini tentang pengampunan? Ajaklah para remaja putra untuk menemukan dan membagikan tulisan suci lain yang mengajarkan pentingnya mengampuni orang lain seperti tulisan suci yang disarankan dalam garis besar ini. Mintalah remaja putra untuk membandingkan contoh-contoh dalam tulisan suci tentang orang-orang yang mengampuni sesama. Anda dapat mengkaji ulang contoh tentang Yusuf di Mesir lihat Kejadian 451–7, Nefi dan saudara-saudara lelakinya lihat 1 Nefi 721, Yesus Kristus di kayu salib lihat Lukas 2334, atau yang lainnya. Mengapa sangat penting untuk mengampuni anggota keluarga? Tayangkan salah satu video yang disarankan dalam garis besar ini, dan mintalah para remaja putra untuk membagikan kesan mereka. Apa contoh lain tentang pengampunan yang dapat mereka bagikan? Mintalah para remaja putra untuk menemukan sesuatu dalam tulisan suci yang Juruselamat ajarkan tentang mengampuni orang lain dan membagikan apa yang mereka temukan kepada kelas sebagai contoh, lihat Matius 544; 614–15; 1822–23. Mintalah mereka untuk membagikan pengalaman tentang kedamaian yang datang karena mengampuni orang lain. Tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut pada slip kertas terpisah, dan serahkan satu lembar kepada setiap anggota kuorum Mengapa kita perlu mengampuni setiap orang, termasuk diri kita sendiri? Mengapa Tuhan adalah satu-satunya yang dapat memutuskan apakah seseorang hendaknya diampuni atau tidak? Mengapa kegagalan mengampuni adalah dosa yang sedemikian besar? Ajaklah masing-masing remaja putra untuk merenungkan pertanyaannya sewaktu dia membaca Ajaran dan Perjanjian 649–11. Kemudian ajaklah para remaja putra untuk membagikan pemikiran dan wawasan mereka. Mintalah para remaja putra untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami pentingnya mengampuni orang lain? Apakah perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu tentang ajaran ini? Kiat mengajar “Guru yang berceramah hampir seluruh waktu atau menjawab sendiri setiap pertanyaan cenderung mengecilkan hati pembelajar dari berperan serta” Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 64. Mengundang untuk bertindak Anggota presidensi kuorum yang memimpin mengakhiri pertemuan. Dia dapat Mendorong para anggota kuorum untuk memikirkan seseorang yang perlu mereka ampuni dan membuat sebuah janji untuk mengampuni orang tersebut. Undanglah anggota kuorum untuk membagikan apa yang telah mereka pelajari kepada keluarga mereka. Karenaketika kita memilih untuk mengampuni orang-orang yang telah menyakiti, melukai, menolak bahkan mengkhianati kita, maka pada saat itu pula kita mengalami pemulihan dari TUHAN. karya penebusan untuk keselamatan dunia. Yesus memilih untuk tetap setia kepada Bapa-Nya, bahkan setia sampai mati. Seperti yang telah dilakukan Yesus, seperti Download Apakah Allah Akan Mengampuni Saya? Jawaban Alkitab Ya, Allah akan mengampuni Anda jika Anda mengikuti cara yang tepat. Alkitab berkata bahwa Allah ”siap mengampuni” dan Ia ”akan memberi ampun dengan limpah”. Nehemia 917; Mazmur 865; Yesaya 557 Sewaktu mengampuni, Allah melakukannya dengan tuntas. Dosa-dosa kita ”dihapus”. Kisah 319 Allah juga akan melupakan dosa kita selamanya. Ia mengatakan, ”Dosa mereka tidak akan kuingat lagi.” Yeremia 3134 Kalau Allah mengampuni, Ia tidak akan mengungkit-ungkit dosa kita untuk membuat kita merasa bersalah atau untuk menghukum kita terus-menerus. Tapi, Allah mengampuni bukan karena Ia lemah atau terbawa perasaan. Ia tidak pernah mengubah hukum-Nya yang sempurna. Karena itu, ada dosa yang tidak akan Ia ampuni.—Yosua 2419, 20. Cara agar diampuni Allah Menyadari bahwa dosa yang Anda lakukan telah melanggar hukum Allah. Apa yang Anda lakukan mungkin menyakiti perasaan orang lain, tapi pertama-tama Anda perlu menyadari bahwa dosa yang Anda lakukan sebenarnya menyakiti perasaan Allah juga.—Mazmur 511, 4; Kisah 2416. Mengakui dosa Anda di dalam doa.—Mazmur 325; 1 Yohanes 19. Menyesali dosa Anda dengan sungguh-sungguh. Penyesalan seperti ini bisa membuat Anda bertobat, atau berubah. 2 Korintus 710 Ini termasuk menyesali hal-hal yang Anda lakukan yang akhirnya membuat Anda berdosa.—Matius 527, 28. Mengubah tindakan Anda, yaitu dengan ’berbalik’. Kisah 319 Ini bisa berarti bahwa Anda tidak mengulangi kesalahan Anda. Atau, ini bisa berarti bahwa Anda perlu mengubah cara Anda berpikir dan bertindak.—Efesus 423, 24. Memperbaiki kesalahan Anda. Matius 523, 24; 2 Korintus 711 Apa yang Anda lakukan atau yang gagal Anda lakukan bisa merugikan orang lain. Minta maaflah kepada mereka. Berbuatlah sebisanya untuk menebus kesalahan Anda.—Lukas 197-10. Dalam doa, mintalah pengampunan dari Allah atas dasar korban tebusan Yesus. Efesus 17 Supaya diampuni, Anda harus memaafkan orang yang bersalah kepada Anda.​—Matius 6​14, 15. Jika Anda melakukan dosa besar, berbicaralah kepada orang yang bisa membantu Anda secara rohani dan yang bisa berdoa bagi Anda.—Yakobus 514-16. Pandangan yang salah ”Dosa saya terlalu berat untuk diampuni.” Allah mengampuni Daud yang telah berzina dan membunuh Kalau kita mengikuti cara-cara yang Allah katakan di Alkitab, kita akan diampuni, seberat apa pun dosa kita. Allah bahkan akan mengampuni kita meskipun kita berulang kali melakukan dosa besar.—Yesaya 118. Misalnya, Raja Daud dari Israel diampuni meskipun ia telah berzina dan membunuh. 2 Samuel 127-13 Rasul Paulus yang merasa dirinya orang yang paling berdosa pun diampuni. 1 Timotius 115, 16 Bahkan, orang-orang Yahudi abad pertama yang telah membunuh Yesus, sang Mesias, diampuni asalkan mereka bertobat.—Kisah 315, 19. ”Kalau saya mengaku dosa kepada pastor atau pemimpin agama, saya pasti diampuni.” Saat ini, tidak ada lagi manusia yang diberi kuasa oleh Allah untuk mengampuni manusia yang telah berdosa kepada Allah. Mengaku dosa kepada orang lain memang bisa membuat seseorang merasa lebih baik, tapi hanya Allah yang bisa mengampuni dosa.—Efesus 432; 1 Yohanes 17, 9. Namun, Yesus pernah berkata kepada rasul-rasulnya, ”Apabila kamu mengampuni dosa seseorang, dosanya diampuni; apabila kamu menahan dosa seseorang, dosanya itu tetap tertahan.” Yohanes 2023 Apa maksud Yesus? Saat itu, ia sedang menjelaskan tentang kuasa khusus yang akan ia berikan kepada rasul-rasulnya saat mereka menerima roh kudus.—Yohanes 2022. Sesuai yang dijanjikan, para rasul menerima kuasa ini sewaktu mereka mendapatkan roh kudus pada 33 M. Kisah 21-4 Rasul Petrus menggunakan kuasa ini sewaktu menghukum Ananias dan Safira. Berkat kuasa ini, Petrus mengetahui bahwa mereka telah menipu. Hukuman yang Petrus berikan menunjukkan bahwa dosa mereka tidak bisa diampuni.—Kisah 51-11. Tapi, seperti kuasa untuk menyembuhkan dan berbicara dalam bahasa lain, kuasa khusus ini sudah tidak ada lagi sejak para rasul meninggal. 1 Korintus 138-10 Jadi, sekarang sudah tidak ada manusia yang bisa mengampuni dosa orang lain. Sampaikapan Allah memaafkan hambaNya yang berdosa, kalau bertaubat dan beristigfar dari dosanya dan kembali melakukan dosa yang sama sekali lagi. ----- Kemudian kembali (bertaubat), beristigfar dan berdosa setelah beberapa waktu dengan dosa yang sama dan begitulah. Maksud saya, apakah Allah Ta’al megampuninya atau hal itu termasuk tidak Download Apa Itu Dosa yang Tidak Bisa Diampuni? Jawaban Alkitab Dosa yang tidak bisa diampuni adalah dosa yang dilakukan dengan sikap yang membuat seseorang tidak akan bisa diampuni Allah. Bagaimana ini bisa terjadi? Allah mengampuni orang-orang yang bertobat dari dosa mereka, lalu mengikuti perintah-Nya, dan menunjukkan iman kepada Yesus Kristus. Kisah 319, 20 Tapi, seseorang bisa sangat kecanduan dengan dosa yang dia lakukan sampai-sampai dia tidak mau mengubah sikap atau tingkah lakunya. Alkitab menjelaskan bahwa orang seperti itu memiliki hati yang jahat yang telah ”dikeraskan oleh tipu daya dosa”. Ibrani 312, 13 Seperti tanah liat yang sudah dibakar tidak bisa diubah lagi bentuknya, hati orang itu sudah mengeras dan akan terus melawan Allah. Yesaya 459 Tidak akan ada lagi dasar untuk mengampuni orang seperti itu. Dia telah melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.—Ibrani 1026, 27. Beberapa pemimpin agama Yahudi di zaman Yesus telah melakukan dosa yang tidak bisa diampuni. Mereka tahu bahwa mukjizat Yesus terjadi karena roh kudus Allah, tapi mereka sengaja mengatakan bahwa itu berasal dari Setan si Iblis.—Markus 322, 28-30. Contoh dosa-dosa yang bisa diampuni Menghina Allah dan ajaran-Nya karena kurang pengetahuan. Rasul Paulus dulunya adalah orang yang suka menghina, tapi dia kemudian berkata, ”Aku mendapat belas kasihan, karena aku kurang pengetahuan dan bertindak dengan ketiadaan iman.”—1 Timotius 113. Perzinaan. Alkitab menyebutkan ada yang pernah melakukan perzinaan tapi kemudian mengubah sikap mereka dan diampuni oleh Allah.​—1 Korintus 6​9-​11. ”Apakah saya melakukan dosa yang tidak bisa diampuni?” Jika Anda benar-benar membenci kesalahan yang Anda lakukan dan benar-benar ingin berubah, itu berarti Anda belum melakukan dosa yang tidak bisa diampuni. Allah bahkan bisa mengampuni dosa yang dilakukan berulang-ulang asalkan hati si pedosa tidak mengeras dan menentang Dia.—Yesaya 118. Beberapa orang merasa telah melakukan dosa yang tidak bisa diampuni karena mereka terus-menerus merasa bersalah. Tapi, Alkitab mengajarkan bahwa kita tidak selalu bisa memercayai perasaan kita. Yeremia 179 Allah tidak memberi kita wewenang untuk menghakimi orang lain dan bahkan diri kita sendiri. Roma 144, 12 Dia bisa mengampuni kita sekalipun hati kita masih menyalahkan kita. —1 Yohanes 319, 20. Apakah Yudas Iskariot Melakukan dosa yang tidak bisa diampuni? Ya. Karena serakah, dia mencuri uang yang telah disumbangkan untuk hal-hal kudus. Dia bahkan pura-pura peduli dengan orang miskin agar dia dapat lebih banyak uang untuk dicuri. Yohanes 124-8 Ketika hati Yudas mengeras dan selalu ingin melakukan yang salah, dia mengkhianati Yesus untuk 30 keping perak. Yesus tahu bahwa Yudas tidak akan bisa bertobat dari perbuatannya, dan Yesus menyebutnya ”putra kebinasaan”. Yohanes 1712 Ini berarti ketika Yudas mati, dia tidak akan dibangkitkan.—Markus 1421. Yudas tidak sungguh-sungguh bertobat. Dia mengakui dosanya bukan kepada Allah tapi kepada para pemimpin agama yang bersiasat dengannya.—Matius 273-5; 2 Korintus 710. Budayaakan berubah dan nilai-nilai akan bergeser, tetapi Firman Tuhan akan selalu mengungkapkan apa artinya menjadi seorang Kristen. Hari ini, mari kita uraikan tiga perikop Alkitab yang akan membantu kita memahami bagaimana mengikut Yesus. Langkah-langkah ini bukanlah daftar lengkap, tetapi untuk memberi Anda gambaran umum tentang bagaimana
1-3. a Beban berat apa yang ditanggung oleh pemazmur Daud, dan bagaimana dia menemukan penghiburan bagi hatinya yang gundah? b Jika kita berbuat dosa, beban apa yang mungkin harus kita tanggung sebagai akibatnya, tetapi sehubungan dengan hal apa Yehuwa meyakinkan kita? ”KESALAHAN-KESALAHANKU membanjiri aku,” tulis pemazmur Daud. ”Seperti beban berat yang tak sanggup kutanggung. Aku mati rasa dan benar-benar remuk.” Mazmur 384, 8 Daud mengetahui betapa beratnya beban hati nurani yang bersalah. Tetapi, dia menemukan penghiburan bagi hatinya yang gundah. Dia mengerti bahwa meskipun Yehuwa membenci dosa, Dia tidak membenci si pedosa jika orang tersebut benar-benar bertobat dan meninggalkan haluannya yang berdosa. Dengan kepercayaan penuh akan kesediaan Yehuwa untuk mengulurkan belas kasihan kepada orang-orang yang bertobat, Daud berkata, ”Engkau . . . siap mengampuni, oh Yehuwa.”​—Mazmur 865. 2 Jika berbuat dosa, kita juga mungkin menanggung beban yang mengimpit berupa hati nurani yang tersiksa. Penyesalan yang mendalam ini bermanfaat. Perasaan demikian dapat menggerakkan kita untuk mengambil langkah-langkah positif guna mengoreksi kesalahan kita. Akan tetapi, ada bahaya dikuasai oleh perasaan bersalah. Hati kita yang suka mempersalahkan diri mungkin berkukuh bahwa Yehuwa tidak akan mengampuni kita, tidak soal seberapa dalam pertobatan kita. Jika kita ”terlalu sedih”, Setan dapat berupaya membuat kita menyerah, merasa bahwa Yehuwa memandang kita sebagai orang yang tidak berharga, tidak pantas melayani Dia.​—2 Korintus 25-11. 3 Apakah memang demikian pandangan Yehuwa? Sama sekali bukan! Pengampunan adalah salah satu faset kasih Yehuwa yang besar. Dalam Firman-Nya, Dia meyakinkan kita bahwa jika kita memperlihatkan pertobatan yang tulus dan sepenuh hati, Dia bersedia mengampuni. Amsal 2813 Agar pengampunan Yehuwa tidak pernah kelihatan mustahil untuk kita peroleh, mari kita bahas mengapa dan bagaimana Dia mengampuni. Mengapa Yehuwa ”Siap Mengampuni” 4. Apa yang Yehuwa ingat sehubungan dengan sifat bawaan kita, dan bagaimana hal itu memengaruhi cara Dia memperlakukan kita? 4 Yehuwa mengetahui keterbatasan kita. ”Dia tahu betul bagaimana kita dibentuk, Dia ingat bahwa kita ini debu,” kata Mazmur 10314. Dia tidak lupa bahwa kita ini adalah makhluk dari debu, memiliki kelemahan akibat ketidaksempurnaan. Pernyataan bahwa Dia tahu ”bagaimana kita dibentuk” mengingatkan kita bahwa Alkitab menyamakan Yehuwa dengan seorang perajin tanah liat dan kita dengan wadah tanah liat yang Dia bentuk. Yeremia 182-6 Sang Perajin Tanah Liat Agung menyesuaikan cara Dia memperlakukan kita menurut kelemahan sifat bawaan kita yang berdosa dan menurut gagal tidaknya kita menanggapi bimbingan-Nya. 5. Bagaimana buku Roma menggambarkan cengkeraman dosa yang sangat kuat? 5 Yehuwa memahami betapa berkuasanya dosa. Firman-Nya menggambarkan dosa sebagai kekuatan perkasa yang mencekal manusia dalam cengkeraman mautnya. Sebenarnya, seberapa kuatkah cengkeraman dosa? Di buku Roma, Rasul Paulus menjelaskan Kita ”dikuasai dosa”, seperti para prajurit berada di bawah komandan mereka Roma 39; dosa telah ”berkuasa” atas manusia bagaikan raja Roma 521; dosa ada di ”dalam diri” kita Roma 717, 20; ”hukum”-nya senantiasa bekerja dalam diri kita, pada dasarnya mencoba mengendalikan haluan kita. Roma 723, 25 Sungguh kuat cengkeraman dosa atas daging kita yang tidak sempurna ini!​—Roma 721, 24. 6, 7. a Bagaimana Yehuwa memandang orang yang mencari belas kasihan-Nya dengan hati yang penuh penyesalan? b Mengapa kita hendaknya tidak menyalahgunakan belas kasihan Allah? 6 Oleh karena itu, Yehuwa tahu bahwa ketaatan yang sempurna mustahil bagi kita, tidak soal seberapa sungguh-sungguh kita ingin memberikan hal itu kepada-Nya. Dia dengan pengasih meyakinkan kita bahwa apabila kita mencari belas kasihan-Nya dengan hati yang penuh penyesalan, Dia akan mengulurkan pengampunan. Mazmur 5117 mengatakan, ”Korban yang Allah senangi adalah hati yang hancur; hati yang pedih dan hancur, oh Allah, tidak akan Engkau tolak.” Yehuwa tidak akan pernah menampik, atau menolak, hati yang ”pedih dan hancur” oleh beban perasaan bersalah. 7 Namun, apakah ini berarti bahwa kita dapat menyalahgunakan belas kasihan Allah, menggunakan sifat bawaan kita yang berdosa sebagai dalih untuk berbuat dosa? Tentu saja tidak! Yehuwa tidak semata-mata mengikuti perasaan. Belas kasihan-Nya mempunyai batas. Dia sama sekali tidak akan mengampuni orang yang berkeras mempraktekkan dosa dengan sengaja, tanpa sedikit pun menunjukkan pertobatan. Ibrani 1026 Sebaliknya, sewaktu Dia melihat hati yang penuh penyesalan, Dia siap mengampuni. Sekarang, mari kita perhatikan beberapa ungkapan ekspresif yang digunakan dalam Alkitab untuk melukiskan faset yang menakjubkan dari kasih Yehuwa ini. Seberapa Tuntaskah Yehuwa Mengampuni? 8. Sewaktu mengampuni dosa-dosa kita, Yehuwa seolah-olah melakukan apa, dan hal itu memberi kita keyakinan apa? 8 Daud yang bertobat berkata, ”Akhirnya aku mengakui dosaku kepada-Mu; aku tidak menutupi kesalahanku. . . . Dan Engkau mengampuni kesalahan dan dosaku.” Mazmur 325 Kata ”mengampuni” adalah terjemahan sebuah kata Ibrani yang pada dasarnya berarti ”mengangkat” atau ”memikul”. Penggunaannya di sini berarti menyingkirkan ”perasaan bersalah, kelaliman, dan pelanggaran”. Jadi, Yehuwa seolah-olah mengangkat dosa-dosa Daud dan membawa semuanya itu pergi. Hal itu pasti meringankan perasaan bersalah yang Daud tanggung. Mazmur 323 Kita pun dapat memiliki keyakinan penuh akan Allah yang menyingkirkan dosa orang-orang yang mencari pengampunan-Nya berdasarkan iman mereka akan korban tebusan Yesus.​—Matius 2028. 9. Seberapa jauh dari kita Yehuwa meletakkan dosa-dosa kita? 9 Daud menggunakan ungkapan yang hidup lainnya untuk menggambarkan pengampunan Yehuwa, ”Sejauh matahari terbit dari matahari terbenam, sejauh itulah pelanggaran kita Dia jauhkan dari kita.” Mazmur 10312 Matahari terbit dari timur dan terbenam di barat. Seberapa jauhkah timur dari barat? Dalam arti tertentu, timur selalu berada pada jarak yang paling jauh dari barat; kedua titik tersebut tidak akan pernah bertemu. Seorang pakar mengomentari bahwa ungkapan tersebut berarti ”sejauh mungkin; sejauh yang dapat kita bayangkan”. Kata-kata Daud yang terilham memberi tahu kita bahwa sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia meletakkan dosa-dosa kita sejauh mungkin dari kita, sejauh yang dapat kita bayangkan. ”Dosa-dosa kalian . . . akan dibuat seputih salju” 10. Sewaktu Yehuwa mengampuni dosa-dosa kita, mengapa kita hendaknya tidak merasa bahwa noda dosa-dosa itu akan terus melekat pada diri kita sepanjang sisa hidup kita? 10 Pernahkah Saudara mencoba menghilangkan noda dari pakaian yang berwarna cerah? Barangkali, meski Saudara sudah berusaha mati-matian, noda itu tetap ada. Perhatikan bagaimana Yehuwa menggambarkan kesanggupan-Nya untuk mengampuni, ”Walau dosa-dosa kalian semerah darah, itu akan dibuat seputih salju; walau itu semerah kain kirmizi, itu akan dibuat seputih wol.” Yesaya 118, catatan kaki ’Merah darah’ berarti warna merah cerah. a ’Merah kirmizi’ adalah salah satu warna gelap pada bahan yang diwarnai. Nahum 23, catatan kaki Dengan upaya sendiri, kita tidak akan pernah dapat menghilangkan noda dosa. Tetapi, Yehuwa dapat membuat dosa yang seperti warna merah darah dan kirmizi menjadi putih seperti salju atau wol yang tidak diwarnai. Sewaktu Yehuwa mengampuni dosa-dosa kita, kita tidak perlu takut kalau-kalau noda dosa-dosa itu akan terus melekat pada diri kita sepanjang sisa hidup kita. 11. Dalam arti apa Yehuwa melemparkan dosa-dosa kita ke belakang-Nya? 11 Dalam nyanyian syukur yang menggugah hati yang digubahnya setelah luput dari penyakit yang mematikan, Hizkia berkata kepada Yehuwa, ”Engkau telah melemparkan semua dosaku ke belakang-Mu.” Yesaya 3817 Di ayat itu, Yehuwa digambarkan seolah-olah mengambil dosa-dosa si pelaku kesalahan yang bertobat dan melemparkan semuanya itu ke belakang-Nya sehingga Dia tidak melihat ataupun memperhatikannya lagi. Menurut sebuah sumber, gagasannya mungkin dapat dinyatakan seperti ini, ”Engkau telah membuat seolah-olah semua dosaku tidak pernah terjadi.” Tidakkah hal itu menenteramkan hati? 12. Bagaimana Nabi Mikha memperlihatkan bahwa sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia menyingkirkan dosa-dosa kita secara permanen? 12 Dalam sebuah janji mengenai pemulihan, Nabi Mikha menyatakan keyakinannya bahwa Yehuwa akan mengampuni umat-Nya yang bertobat, ”Adakah Allah yang seperti Engkau, . . . mengabaikan pelanggaran orang-orang yang tersisa dari bangsa milik-Nya? . . . Engkau akan melemparkan semua dosa mereka ke laut yang dalam.” Mikha 718, 19 Bayangkan apa makna kata-kata tersebut bagi mereka yang hidup pada zaman Alkitab. Apakah ada peluang untuk menemukan sesuatu yang telah dicampakkan ”ke laut yang dalam”? Jadi, kata-kata Mikha memperlihatkan bahwa sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia menyingkirkan dosa-dosa kita secara permanen. 13. Apa arti kata-kata Yesus ”Ampunilah dosa [atau, ”utang”] kami”? 13 Yesus menggunakan hubungan antara pemberi utang dan orang yang berutang untuk menggambarkan pengampunan Yehuwa. Yesus mendesak kita untuk berdoa, ”Ampunilah dosa [atau, ”utang”] kami.” Matius 612, juga catatan kaki Jadi, Yesus menyamakan dosa dengan utang. Lukas 114, catatan kaki Sewaktu berbuat dosa, kita menjadi ”orang yang berutang” kepada Yehuwa. Sehubungan dengan arti kata kerja Yunani yang diterjemahkan ’mengampuni’, sebuah karya referensi mengatakan, ”Merelakan, melepaskan, suatu utang, dengan tidak menuntutnya.” Dengan kata lain, sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia membatalkan utang yang seharusnya dibebankan kepada kita. Dengan demikian, para pedosa yang bertobat dapat terhibur. Yehuwa tidak akan pernah menuntut pembayaran untuk utang yang telah Dia batalkan!​—Mazmur 321, 2. 14. Frasa ”dosa-dosa kalian dihapus” menimbulkan gambaran mental apa? 14 Pengampunan Yehuwa lebih jauh dilukiskan di Kisah 319, ”Jadi bertobatlah, dan berbaliklah agar dosa-dosa kalian dihapus.” Kata terakhir dalam ayat itu merupakan terjemahan sebuah kata kerja Yunani yang dapat berarti ”menyingkirkan, . . . membatalkan atau memusnahkan”. Menurut beberapa pakar, ungkapan kiasan yang digunakan adalah ungkapan untuk menghapus tulisan tangan. Bagaimana mungkin? Tinta yang umum digunakan pada zaman dahulu terbuat dari campuran bahan-bahan seperti arang, getah, dan air. Segera setelah menggunakan tinta semacam itu, seseorang dapat mengambil spons basah dan menghapus tulisannya. Di sini terkandung gambaran yang bagus sehubungan dengan belas kasihan Yehuwa. Sewaktu Dia mengampuni dosa-dosa kita, halnya seolah-olah Dia mengambil spons dan menghapusnya. 15. Apa yang Yehuwa inginkan untuk kita ketahui tentang Dia? 15 Sewaktu kita merenungkan beragam ungkapan tersebut, tidakkah jelas bahwa Yehuwa menginginkan kita mengetahui bahwa Dia benar-benar siap mengampuni dosa-dosa kita asalkan Dia melihat pertobatan kita yang tulus? Kita tidak perlu takut kalau-kalau di kemudian hari Dia akan mengungkit-ungkit dosa-dosa kita. Hal tersebut diperlihatkan oleh fakta lain yang Alkitab singkapkan berkenaan dengan belas kasihan Yehuwa yang besar Ketika Dia mengampuni, Dia melupakan. Yehuwa ingin kita tahu bahwa Dia ”siap mengampuni” ”Dosa Mereka Tidak Akan Kuingat Lagi” 16, 17. Sewaktu mengatakan bahwa Yehuwa melupakan dosa-dosa kita, apa yang Alkitab maksudkan, dan mengapa Saudara menjawab demikian? 16 Sehubungan dengan mereka yang berada dalam perjanjian baru, Yehuwa berjanji, ”Kesalahan mereka akan Kuampuni dan dosa mereka tidak akan Kuingat lagi.” Yeremia 3134 Apakah ini berarti bahwa sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia tidak bisa lagi mengingat dosa-dosa kita? Itu tidak mungkin. Alkitab memberi tahu kita tentang dosa banyak orang yang Yehuwa ampuni, termasuk Daud. 2 Samuel 111-17; 1213 Yehuwa tentu masih ingat akan kekeliruan yang mereka perbuat. Catatan tentang dosa serta pertobatan mereka dan pengampunan oleh Allah, telah dilestarikan demi manfaat kita. Roma 154 Kalau begitu, apa yang Alkitab maksudkan sewaktu mengatakan bahwa Yehuwa tidak ’mengingat’ dosa orang-orang yang Dia ampuni? 17 Kata kerja Ibrani yang diterjemahkan menjadi ”tidak akan Kuingat lagi” menyiratkan lebih dari sekadar mengenang masa lalu. Theological Wordbook of the Old Testament mengomentari bahwa kata ini mencakup ”makna tambahan mengambil tindakan yang setimpal”. Jadi, dalam arti ini, ’mengingat’ dosa mencakup mengambil tindakan terhadap para pedosa. Hosea 99 Akan tetapi, sewaktu Allah mengatakan ”dosa mereka tidak akan Kuingat lagi”, Dia meyakinkan kita bahwa sekali Dia mengampuni para pedosa yang bertobat, di kemudian hari Dia tidak akan mengambil tindakan terhadap mereka karena dosa-dosa tersebut. Yehezkiel 1821, 22 Dengan demikian, Yehuwa melupakan dalam arti Dia tidak akan mengungkit-ungkit dosa-dosa kita dengan maksud terus-menerus mendakwa atau menghukum kita. Tidakkah kita terhibur karena tahu bahwa Allah kita mengampuni dan melupakan? Bagaimana dengan Konsekuensinya? 18. Mengapa pengampunan tidak berarti bahwa seorang pedosa yang bertobat dibebaskan dari segala konsekuensi haluannya yang salah? 18 Apakah kesediaan Yehuwa untuk mengampuni berarti bahwa seorang pedosa yang bertobat dibebaskan dari segala konsekuensi haluannya yang salah? Sama sekali tidak. Kita tidak dapat luput dari ganjaran atas dosa-dosa kita. Paulus menulis, ”Apa yang ditabur orang, itu jugalah yang dituainya.” Galatia 67 Kita mungkin menghadapi konsekuensi-konsekuensi tertentu dari tindakan kita. Hal itu tidak berarti bahwa setelah mengulurkan pengampunan, Yehuwa menyebabkan kesengsaraan menimpa kita. Sewaktu timbul masalah, seorang Kristen jangan merasa, ’Barangkali Yehuwa sedang menghukum saya atas dosa-dosa saya di masa lalu.’ Yakobus 113 Di pihak lain, Yehuwa tidak melindungi kita dari segala dampak tindakan kita yang salah. Perceraian, kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit lewat hubungan seks, kehilangan kepercayaan atau respek—semua ini dapat menjadi konsekuensi yang menyedihkan dan tak terhindarkan karena dosa. Ingatlah bahwa bahkan setelah mengampuni Daud atas dosa-dosanya sehubungan dengan Bat-syeba dan Uria, Yehuwa tidak melindungi Daud dari konsekuensi yang membawa bencana di kemudian hari.​—2 Samuel 129-12. 19-21. a Bagaimana hukum yang dicatat di Imamat 61-7 memberikan manfaat bagi si korban maupun si pelanggar? b Jika orang lain disakiti oleh dosa-dosa kita, Yehuwa disenangkan apabila kita mengambil tindakan apa? 19 Dosa-dosa kita dapat memiliki konsekuensi tambahan, khususnya apabila orang lain disakiti oleh tindakan kita. Misalnya, pertimbangkan kisah di Imamat pasal 6. Hukum Musa yang tertera di sana membahas situasi seseorang yang melakukan kesalahan serius, yakni merampas harta benda sesama orang Israel dengan mencuri, memeras, atau menipu. Si pedosa kemudian menyangkal bahwa dia bersalah, bahkan berani bersumpah palsu. Dalam kasus ini, keterangan satu pihak bertentangan dengan keterangan pihak yang lain. Akan tetapi, belakangan si pelanggar tersiksa oleh hati nuraninya dan mengakui dosanya. Guna memperoleh pengampunan Allah, dia harus melakukan tiga hal lagi mengembalikan apa yang telah dia ambil, membayar denda kepada si korban sebesar 20 persen dari nilai benda yang dicuri, dan mempersembahkan seekor domba jantan sebagai persembahan kesalahan. Kemudian, hukum mengatakan, ”Imam akan membuat pendamaian bagi dia di hadapan Yehuwa, dan [dia] akan diampuni.”​—Imamat 61-7. 20 Hukum tersebut merupakan suatu pengaturan yang berbelaskasihan dari Allah. Hukum itu memberikan manfaat kepada si korban, yang miliknya dikembalikan dan yang pasti merasa sangat lega sewaktu si pelanggar akhirnya mengakui dosanya. Pada waktu yang sama, hukum itu memberikan manfaat kepada orang yang akhirnya tergugah oleh hati nuraninya untuk mengakui kesalahannya dan mengoreksi kekeliruannya. Memang, jika dia menolak melakukannya, dia tidak akan mendapat pengampunan dari Allah. 21 Meskipun kita tidak berada di bawah Hukum Musa, Hukum tersebut memberi kita pemahaman tentang pikiran Yehuwa, termasuk pandangan-Nya terhadap pengampunan. Kolose 213, 14 Jika orang lain disakiti oleh dosa-dosa kita, Allah disenangkan apabila kita melakukan sedapat mungkin untuk memperbaiki kesalahan. Matius 523, 24 Bisa jadi, hal itu mencakup mengakui dosa kita, mengakui kesalahan kita, dan bahkan meminta maaf kepada si korban. Kemudian, kita dapat memohon pengampunan dari Yehuwa berdasarkan korban Yesus dan memiliki keyakinan bahwa kita telah diampuni Allah.​—Ibrani 1021, 22. 22. Apa yang mungkin menyertai pengampunan Yehuwa? 22 Seperti halnya semua orang tua yang pengasih, Yehuwa mungkin memberikan pengampunan disertai disiplin tertentu. Amsal 311, 12 Seorang Kristen yang bertobat mungkin harus melepaskan tugasnya untuk melayani sebagai penatua, hamba pelayanan, atau penginjil sepenuh waktu. Bisa jadi dia akan merasa sedih karena selama beberapa waktu kehilangan tugas yang sangat berharga baginya. Akan tetapi, disiplin demikian tidak berarti bahwa Yehuwa telah menahan pengampunan. Kita harus ingat bahwa disiplin dari Yehuwa merupakan bukti kasih-Nya kepada kita. Menerima dan menerapkannya adalah demi kepentingan terbaik kita.​—Ibrani 125-11. 23. Mengapa kita jangan pernah menyimpulkan bahwa belas kasihan Yehuwa tidak dapat menjangkau kita, dan mengapa kita hendaknya meniru pengampunan-Nya? 23 Sungguh menyegarkan untuk tahu bahwa Allah kita ”siap mengampuni”! Meskipun kita mungkin pernah membuat kesalahan-kesalahan, jangan pernah menyimpulkan bahwa belas kasihan Yehuwa tidak dapat menjangkau kita! Jika kita benar-benar bertobat, mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan, dan sungguh-sungguh berdoa meminta pengampunan berdasarkan darah Yesus yang tercurah, kita dapat yakin sepenuhnya bahwa Yehuwa akan mengampuni kita. 1 Yohanes 19 Marilah kita meniru pengampunan-Nya dalam cara kita memperlakukan satu sama lain. Jika Yehuwa saja, yang tidak berdosa, dapat dengan begitu pengasih mengampuni kita, mengapa kita, manusia yang berdosa, tidak berupaya sebisa-bisanya untuk mengampuni satu sama lain?
PembahasanLengkap tentang Wahyu 13. 2. Binatang yang keluar dari dalam Laut (Wahyu 13:1-10) 3. 9 Tanda Pengenal Binatang yang Keluar dari dalam Laut 1 Keluar dari Laut Orang banyak 2 Naga memberi kuasa kepadanya Naga : Setan 3 Mereka menyembah Naga Orang banyak tunduk kepada Setan 4 Kuasa selama 42 Bulan 42 Bulan = 1.260 hari = 1.260

SURAT GEMBALA Minggu, 28 JUNI 2020 SALING MENGAMPUNI “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan SALING MENGAMPUNI, SEBAGAIMANA ALLAH DIDALAM KRISTUS TELAH MENGAMPUNI KAMU.” Efesus 4 32 Mengampuni adalah suatu perintah Tuhan untuk dilakukan, bukan hanya himbauan untuk dipertimbangkan. Namun, mengampuni bukanlah sifat bawaan lahir manusia. Manusia dilahirkan dengan sifat BALAS DENDAM. Manusia cendrung membalas yang baik dengan yang baik serta membalas yang jahat dengan yang jahat, bahkan kalau bisa dengan cara yang lebih jahat. Namun Yesus memerintahkan hal yang sebaliknya. Matius 5 44 Tetapi Aku berkata kepadamu Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Artinya, pengampunan tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang sekali-sekali berbuat jahat, tetapi orang yang melakukannya berulang-ulang. Dalam Matius 18 22 Yesus berkata, bukan tujuh kali, tetapi tujuhpuluh kali tujuh kali. Sulit untuk dipahami, apalagi dilakukan secara manusia. Akan tetapi setiap PERINTAH yang diberikan oleh Tuhan apabila dilakukan dengan penuh ketaatan, PASTI akan membawa kebaikan bagi kita. Berbicara tentang mengampuni, kita harus memahami apa sesungguhnya arti mengampuni. Mengampuni bukanlah tindakan Menyetujui, menganggap sepele dan biasa perbuatan yang salah. Pengampunan bukan juga tindakan MELUPAKAN atau menganggap TIDAK ADA pelanggaran. Raja Daud DIAMPUNI DOSANYA tetapi dia harus menanggung AKIBAT DOSANYA. Mengampuni bukan juga tindakan MEMBIARKAN ORANG LAIN MEMANFAATKAN KITA. Kita tidak hanya ASAL MEMAAFKAN. Tuhan tidak akan mengampuni orang yang SENGAJA melakukan kesalahan dan TIDAK MAU BERTOBAT dan mengakui kesalahan. Orang seperti itu akan menjadi MUSUH ALLAH Mazmur 139 22. Ingatlah, KASIH DIBERIKAN TANPA SYARAT, TETAPI PENGAMPUNAN MEMERLUKAN SYARAT. I Yohanes 1 9 “ JIKA KITA MENGAKU DOSA KITA, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni SEGALA DOSA kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Artinya, Tuhan MENGASIHI orang yang berdosa, apapun dosanya, tetapi Tuhan HANYA AKAN MENGAMPUNI orang yang MENGAKU DOSANYA. Mengampuni adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan, tetapi dengan pertolongan Tuhan PASTI DAPAT kita lakukan. Mengapa kita HARUS mengampuni 1. Karena Tuhan TELAH MENGAMPUNI kita Efesus 4 32 , 2. Sebagai bukti kita TELAH MENGALAMI PENGAMPUNAN dari Tuhan Lukas 7 47, 3. Syarat bagi Allah untuk mengampuni kita Matius 6 14-15. Lalu BAGAIMANA AGAR KITA DAPAT MENGAMPUNI 1. Kita HARUS SUDAH menerima kasih dan pengampunan dari Tuhan, 2. Memiliki KASIH terhadap orang yang berdosa Lukas 23 34, 3. Ingat bahwa Allah SELALU SIAP MENGAMPUNI orang berdosa yang bertobat I Yohanes 1 9. Selanjutnya, apakah manfaat mengampuni bagi keluarga ? Pengampunan yang dilakukan dengan tulus akan membawa manfaat bagi keluarga, yaitu 1. Supaya ibadah kita tidak terganggu Matius 6 23-24, 2. Agar seisi keluarga kita DIAMPUNI oleh Tuhan Matius 6 15, 3. Mengampuni akan memulihkan kehidupan Jasmani dan Rohani Ayub 42 10, 4. Mengampuni artinya TIDAK MEMBERI KESEMPATAN kepada Iblis Efesus 4 26-27. Pertanyaan Apakah kita SALING MENGAMPUNI atau SALING MENGHAKIMI dalam keluarga kita hari ini. Kita TIDAK MUNGKIN DAPAT MENGAMPUNI kalau kita TIDAK MENGASIHI. Apakah kita sungguh MENGASIHI keluarga kita, atau sekedar MENCINTAI mereka. Selamat hari minggu, selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati….. Oleh Pdt. Rustam Miling,

Tetapijustru di sini kita disuruh untuk mengampuni! Jujur saja, apakah mudah untuk mengampuni? Tidak! Tetapi kalau Tuhan menyuruh kita untuk memberikan korban pengampunan, itu artinya kita pasti bisa melakukannya. Sebab tidak mungkin Tuhan menyuruh sesuatu kepada kita yang tidak bisa kita lakukan. Pertanyaan Jawaban Untuk mendapatkan jawaban terbaik bagi pertanyaan ini, kita akan melihat dua bagian yang luar biasa dalam Alkitab. Yang pertama di kitab Mazmur “Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita” Mzm 10312. Salah satu cara paling efektif Setan untuk mempermainkan orang Kristen adalah dengan berusaha meyakinkannya kalau dosa-dosanya tidak benar-benar diampuni, yang merupakan penghinaan bagi Firman Allah. Jika kita benar-benar menerima dan beriman percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat, tapi masih memiliki kekhawatiran mengenai ada tidaknya pengampunan yang sejati, bisa jadi kita sedang diserang oleh Iblis. Iblis tidak suka ketika orang-orang dibebaskan dari cengkeraman mereka. Iblis akan selalu mencoba untuk menanam benih keragu-raguan dalam pikirannya mengenai realitas keselamatannya. Sebagai salah satu tipu daya Iblis , ia akan terus-menerus mengingatkan kita atas dosa masa lalu, yang ia gunakan untuk “membuktikan” bahwa Allah tidak mungkin mengampuni atau memulihkan kita. Serangan Iblis ini merupakan tantangan nyata bagi kita untuk sepenuhnya bersandar pada janji Allah dan percaya pada kasih-Nya. Mazmur bagian ini menyatakan kepada kita bahwa Allah tidak hanya mengampuni dosa kita, tapi juga menghapuskannya, sepenuhnya dari hadirat-Nya. Ini adalah hal yang sangat dalam artinya! Tak diragukan lagi, ini merupakan konsep yang sulit untuk kita pahami, sehingga sangat mudah bagi kita untuk merasa khawatir mengenai pengampunan kita, bukannya menerimanya saja. Kuncinya hanyalah dengan menyerahkan semua kekhawatiran dan perasaan bersalah kita; bersandar pada janji pengampunan-Nya. Bagian lainnya adalah 1 Yohanes 19, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Sebuah janji yang luar biasa! Allah mengampuni anak-anak-Nya saat mereka berdosa, tetapi hanya jika mereka datang kepada-Nya dengan sikap bertobat dan meminta agar diampuni. Belas kasih Allah begitu besar sehingga dapat menyucikan pendosa dari dosa-dosa mereka dan menjadikannya sebagai anak Allah, dan dengan demikian, karena begitu besarnya, bahkan saat kita tersandung, kita masih mendapatkan pengampunan. Dalam Matius 1821-22, kita membaca bahwa, “Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?’ Yesus berkata kepadanya Bukan! Aku berkata kepadamu Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.’” Petrus mungkin berpikir bahwa dirinya sudah bermurah hari. Ketimbang melakukan pembalasan yang setimpal kepada orang yang berdosa kepadanya, Petrus malah memberikan kelonggaran kepada saudaranya, katakanlah, sebanyak tujuh kali. Namun pada kali kedelapan, mungkin Petrus merasa tidak perlu ada lagi pengampunan dan belas kasih. Namun, Yesus Kristus menantang pemikiran Petrus dengan menyatakan bahwa pengampunan itu tidak terbatas bagi mereka yang sungguh-sungguh mencarinya. Hal ini hanya dimungkinkan oleh karena belas kasih Allah yang tidak terbatas, yang dimungkinkan melalui curahan darah Kristus di kayu salib. Karena kuasa pengampunan Kristus, kita selalu dapat dikuduskan setelah berdosa, jika kita mencari pengampunan dengan kerendahan hati. Pada saat bersamaan, harus dicatat bahwa bukan hal yang alkitabiah bagi orang yang telah diselamatkan untuk terbiasa melakukan dosa dan menjadikannya sebagai gaya hidup 1 Yoh 38-9. Inilah sebabnya mengapa Paulus mengingatkan kita untuk “ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji” 2 Kor 135. Sebagai orang Kristen, kita bisa tersandung, namun tidak mungkin hidup dengan gaya hidup yang terus menerus melakukan dosa, tanpa ada pertobatan. Kita semua memiliki kelemahan dan dapat jatuh dalam dosa, bahkan pada saat kita tidak mau berdosa. Rasul Paulus juga melakukan “apa yang tidak ingin dia lakukan karena dosa yang ada dalam dagingnya” Rom 715. Seperti Paulus, respon orang-percaya seharusnya membenci dosa, bertobat darinya, dan meminta anugerah Allah untuk mengalahkannya Rom 724-25. Meskipun kita seharusnya tidak terjatuh karena anugerah Allah yang memampukan, terkadang kita terjatuh karena memilih bersandar pada kekuatan kita sendiri. Saat iman kita menjadi lemah dan menyangkal Allah dalam perkataan dan hidup kita, seperti yang dilakukan Petrus, tetap masih ada kesempatan untuk bertobat. Dosa-dosa kita tetap bisa diampuni. Tipu daya Setan yang lainnya adalah dengan membuat kita berpikir bahwa tidak ada pengharapan; bahwa tidak mungkin bagi kita untuk diampuni, disembuhkan, dan dipulihkan. Dia akan mencoba untuk membuat kita merasa terperangkap dengan rasa bersalah sehingga merasa tidak layak lagi untuk menerima pengampunan Allah. Namun, sejak kapan kita pernah layak atas anugerah Allah? Allah mengasihi kita, mengampuni kita dan memilih kita untuk hidup di dalam Kristus, bahkan sebelum dunia dijadikan Ef 14-6, bukan karena apa yang kita perbuat, namun “supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya” Ef 112. Tidak ada tempat dimana kita bisa pergi yang tidak bisa dicapai oleh kasih Allah. Tidak ada tempat yg terlalu dalam, tempat di mana kita bisa tenggelam, sampai Allah tidak sanggup lagi mengangkat kita. Anugerah-Nya lebih besar dari pada dosa-dosa kita. Entah kita baru mulai memikirkan untuk berdosa atau sudah tenggelam dalam dosa, anugerah masih tersedia. Anugerah adalah karunia dari Allah Ef 28. Saat kita berdosa, Roh Kudus akan menginsyafkan kita dengan dukacita menurut kehendak Allah yang akan menghasilkan pertobatan 2 Kor 710-11. Dia tidak akan menghukum jiwa kita; membuat kita merasa seolah-olah tidak ada harapan, karena tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Rom 81. Keyakinan Roh Kudus dalam hati kita adalah gerakan kasih dan karunia. Kasih karunia bukanlah alasan untuk berdosa Rom 61-2. Jangan sampai disalahgunakan. Dosa tetap harus dinyatakan sebagai dosa, dan tidak dapat diperlakukan seolah-olah itu bukan hal yang berbahaya atau tidak mengganggu. Orang-percaya tanpa pertobatan perlu dihadapi dengan kasih dan dibimbing kepada kebebasan. Orang-tidak-percaya perlu untuk diberitakan Injil supaya mereka bertobat. Mari kita tegaskan cara memperbaikinya, karena kita telah menerima kasih karunia demi kasih karunia Yoh 116. Inilah bagaimana kita hidup, bagaimana kita diselamatkan, bagaimana kita dikuduskan, dan bagaimana kita dipelihara dan dimuliakan. Ketika berdosa, mari kita menerima kasih karunia dengan cara bertobat dan mengaku dosa kita kepada Allah. Mengapa kita hidup dalam kecemaran saat Kristus menawarkan untuk membersihkan kita, dengan memenuhi dan membenarkan kita di mata Allah? English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Akankah Allah terus-menerus mengampuni Saudara jika terus-menerus melakukan dosa yang sama, lagi dan lagi? tcmsmxg.
  • jl4r0b04nu.pages.dev/36
  • jl4r0b04nu.pages.dev/176
  • jl4r0b04nu.pages.dev/50
  • jl4r0b04nu.pages.dev/153
  • jl4r0b04nu.pages.dev/49
  • jl4r0b04nu.pages.dev/54
  • jl4r0b04nu.pages.dev/334
  • jl4r0b04nu.pages.dev/106
  • apa artinya mengampuni seperti allah telah melakukannya untuk kita