On December 22, 2022 Views 4 Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat Al Ahzab Ayat 21 لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā Artinya Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Asbabun Nuzul Surat Al Ahzab Ayat 21 Belum ditemukan asbabun nuzul dari ayat ini Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat Al Ahzab Ayat 21 Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi Online
walā tuṭi'il-kāfirīna wal-munāfiqīna wa da' ażāhum wa tawakkal 'alallāh, wa kafā billāhi wakīlā Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا Arab-Latin Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa qụlụ qaulan sadīdāArtinya Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, Al-Ahzab 69 ✵ Al-Ahzab 71 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Mendalam Mengenai Surat Al-Ahzab Ayat 70 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahzab Ayat 70 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi bermacam penjelasan dari banyak ahli tafsir terkait makna surat Al-Ahzab ayat 70, di antaranya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaWahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan SyariatNya, taatilah Allah dan jauhilah kemaksiatan kepadaNya, agar kalian tidak ditimpa hukumanNya, dan ucapkanlah dalam segala urusan kalian dan keadaan kalian kata-kata yang lurus sesuai dengan kebenaran, bersih dari kedustaan dan kebatilan.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram70. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan melaksanakan syariat-Nya, bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta ucapkanlah ucapan yang benar dan jujur.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah70-71. Hai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasulullah, bertakwalah kepada Allah dalam segala urusan kalian dan selalu berusahalah berkata benar, niscaya Allah akan memperbaiki dan menerima amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa yang senantiasa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka dia akan meraih kemenangan yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah70. يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ اتَّقُوا۟ اللهَ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah Dalam segala urusan. وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًاdan katakanlah perkataan yang benar Yakni perkataan yang sesuai kenyataan dan kebenaran dalam segala urusan kalian, dan termasuk di dalamnya adalah perkataan yang berhubungan dengan Zaid bin Haritsah dan Zainab binti Jahsy. Dan janganlah kalian menuduh Nabi melakukan hal yang tidak halal baginya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah70. Wahai orang-orang mukmin Hati-hatilah dengan siksa Allah dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi maksiat. Berkatalah dengan perkataan yang baik dan benar📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar} yang benar dan tepatMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H70. Allah memerintahkan kaum Mukminin untuk bertakwa kepadaNya dalam seluruh kondisi mereka, lahir dan batin. Dari takwa itu Allah mengkhususkan dan menyunnahkan untuk berkata benar, yaitu perkataan yang sejalan dengan yang benar atau mendekati kebenaran di saat sesuatu yang meyakinkan itu udzur sulit dipastikan, berupa bacaan, dzikir, amar ma’ruf, nahi mungkar, mempelajari ilmu dan mengajarkannya, berupaya maksimal untuk memperoleh yang tepat dalam masalah-masalah ilmiah, dan setiap sarana yang membantu untuknya. Dan termasuk perkataan yang benar adalah berkata lembut dan santun dalam berbicara kepada orang lain dan perkataan yang mengandung nasihat dan bimbingan kepada apa yang lebih maslahat.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ahzab ayat 70 Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ Jadikan antara kalian dan antara adzab Allah penghalang dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, katakanlah oleh kalian perkataan yang benar dan adil dalam setiap urusan kalian dan muamalah kalian.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Subhaanahu wa Ta'aala menerintahkan kaum mukmin agar bertakwa kepada-Nya dalam setiap keadaan mereka, ketika sembunyi atau terang-terangan. Demikian pula mengajak mereka berkata benar, yakni perkataan yang sesuai kebenaran atau mendekatinya ketika sulit dipastikan. Termasuk ke dalam perkataan yang benar adalah membaca Al Qur’an, berdzikr, beramar ma’ruf dan bernahi mungkar, mempelajari ilmu dan mengajarkannya, berusaha sesuai dengan kebenaran dalam berbagai masalah ilmiah, menempuh jalan yang mengarah kepadanya serta sarana yang dapat membantu kepadanya. Termasuik perkataan yang benar pula adalah ucapan yang lembut dan halus ketika berbicara dengan orang lain dan ucapan yang mengandung nasihat serta isyarat kepada yang lebih dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 7070-71. Allah lantas meminta orang yang beriman agar berkata benar. Wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar dan tepat sasaran. Jika kamu melakukan hal tersebut, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dengan mempermudah jalanmu untuk berbuat baik dan bertobat, dan meng-ampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan rasul-Nya, maka sungguh dia menang dengan kemenangan yang agung. Dia akan memperoleh ampunan Allah dan mendapatkan surgaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian sekumpulan penafsiran dari beragam mufassir terkait isi dan arti surat Al-Ahzab ayat 70 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan bagi ummat. Bantu perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Paling Sering Dicari Tersedia berbagai konten yang paling sering dicari, seperti surat/ayat Al-Kahfi, Al-Kautsar, Do’a Sholat Dhuha, Asmaul Husna, Yasin, Shad 54. Juga Al-Mulk, Al-Ikhlas, Al-Waqi’ah, Ar-Rahman, Al-Baqarah, Ayat Kursi. Al-KahfiAl-KautsarDo’a Sholat DhuhaAsmaul HusnaYasinShad 54Al-MulkAl-IkhlasAl-Waqi’ahAr-RahmanAl-BaqarahAyat Kursi Pencarian surah al baqarah 2 ayat terakhir, al-kautsar, ayat terakhir al baqarah 284-286, ayat seribu dinar dan artinya, al maidah ayat 32 latin Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawahselainbacaan surat al ahzab arab latin dan arti terjemahan, sobat bisa download mp3 surat al ahzab sebagai panduan belajar offline. untuk sobat yang ingin mendapatkan audio surat lain misalnya surat fatir, silakan cari di kotak pencarian islambl dengan mengetikan nama surat tersebut.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِنَّآ أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوَٰجَكَ ٱلَّٰتِىٓ ءَاتَيْتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ مِمَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَيْكَ وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمَّٰتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خَٰلَٰتِكَ ٱلَّٰتِى هَاجَرْنَ مَعَكَ وَٱمْرَأَةً مُّؤْمِنَةً إِن وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِىِّ إِنْ أَرَادَ ٱلنَّبِىُّ أَن يَسْتَنكِحَهَا خَالِصَةً لَّكَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۗ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِىٓ أَزْوَٰجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ لِكَيْلَا يَكُونَ عَلَيْكَ حَرَجٌ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا Arab-Latin Yā ayyuhan-nabiyyu innā aḥlalnā laka azwājakallātī ātaita ujụrahunna wa mā malakat yamīnuka mimmā afā`allāhu 'alaika wa banāti 'ammika wa banāti 'ammātika wa banāti khālika wa banāti khālātikallātī hājarna ma'ak, wamra`atam mu`minatan iw wahabat nafsahā lin-nabiyyi in arādan-nabiyyu ay yastangkiḥahā khāliṣatal laka min dụnil-mu`minīn, qad 'alimnā mā faraḍnā 'alaihim fī azwājihim wa mā malakat aimānuhum likai lā yakụna 'alaika ḥaraj, wa kānallāhu gafụrar raḥīmāArtinya Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan demikian pula anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Ahzab 49 ✵ Al-Ahzab 51 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Penting Mengenai Surat Al-Ahzab Ayat 50 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahzab Ayat 50 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir penting dari ayat ini. Didapatkan berbagai penjelasan dari para ulama tafsir mengenai makna surat Al-Ahzab ayat 50, antara lain seperti termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaWahai Nabi, sesungguhnya Kami membolehkan istri-istrimu untukmu yang telah kamu beri mahar. Kami membolehkan hamba sahayamu yang kamu miliki dari apa yang Allah limpahkan kepadamu sebagai nikmat. Kami membolehkan untukmu menikah dengan anak perempuan paman dan bibimu dari ayah, anak perempuan paman dan bibimu dari puhak ibu yang berhijrah bersamamu. Kami membolehkan untukmu seorang wanita beriman yang memberikan dirinya kepadamu tanpa mahar, bila kamu ingin menikahinya, tetapi ini hanya untukmu saja, adapun untuk selainmu, dia tidak boleh menikahi wanita dengan akad hibah. Kami mengetahui apa yang Kami tetapkan atas orang-orang Mukmin pada istri-istri mereka dan hamba-hamba sahaya mereka, hendaknya mereka tidak menikah kecuali empat istri dan hamba sahaya yang mereka kehendaki dengan tetap mensyaratkan wali, mahar dan saksi mereka. Akan tetapi Kami memberimu keringanan dari apa yang Kami tetapkan untuk mereka. Kami memberimu kelapangan yang tidak Kami berikan kepada selainmu, agar dadamu tidak menjadi sempit dalam menikahi wanita-wanita yang kamu nikahi dari asnaf itu. Ini adalah tambahan perhatian Allah kepada RasulNya dan penghargaanNya kepadaNya. Allah Maha Pengampun bagi dosa-dosa para hambaNya yang beriman, Maha Penyayang dengan memberikan kelonggaran bagi mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram50. Wahai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mahar mereka, dan Kami halalkan bagimu budak-budak yang kamu miliki yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan oleh Allah untukmu, dan Kami halalkan bagimu untuk menikahi putri saudara laki-laki bapakmu, putri saudari bapakmu, putri saudara laki-laki ibumu, putri saudari ibumu, yang mengikutimu berhijrah dari Makkah ke Madinah, dan Kami halalkan bagimu untuk menikahi perempuan beriman yang menyerahkan dirinya kepada Nabi tanpa memberinya mahar apabila dia mau menikahinya. Nikah dengan cara penyerahan diri ini khusus untuk Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- semata, tidak diperbolehkan bagi orang lain dari umatnya. Kami telah mengetahui apa yang telah Kami wajibkan atas orang-orang yang beriman tentang istri-istri mereka, yaitu mereka tidak diperbolehkan untuk menikahi lebih dari empat perempuan, dan tentang syariat Kami kepada mereka dalam urusan hamba sahaya perempuan mereka, yang mereka diperbolehkan untuk bersenang-senang dengan siapa mereka kehendaki dari hamba sahaya tanpa batasan jumlah. Dan Kami membolehkan bagimu apa yang telah kami larang bagi orang selainmu agar kamu tidak mendapatkan tekanan dan kesusahan. Dan Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat diantara hamba-hamba-Nya, lagi Maha Penyayang kepada mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah50. Allah memberi karunia kepada Nabi Muhammad dengan menghalalkan baginya wanita-wanita yang telah beliau bayarkan mahar mereka, dan budak wanita dari ghanimah atau hadiah yang Allah berikan kepada beliau, seperti Shafiyah binti Huyay, Juwairiyah binti Harits, dan Mariyah al-Qibthiyah. Allah juga menghalalkan baginya anak perempuan paman dan bibi beliau dari jalur ayah dan dari jalur ibu yang telah berhijrah; begitu pula dengan wanita mukminah yang siap beliau nikahi tanpa mahar. Jika kamu mau, maka itu halal bagimu saja, bukan bagi orang-orang beriman lainnya. Kami telah mengetahui apa yang Kami syariatkan dan Kami telah menetapkan bagi orang-orang beriman dalam hal istri dan budak wanita mereka, yaitu mereka tidak boleh menikahi lebih dari empat wanita merdeka dan boleh menikahi budak wanita dengan jumlah yang mereka mau dengan syarat adanya wali, mahar, dan dua saksi. Kami telah memberi keluasan bagimu melebihi orang lain, agar dadamu tidak menjadi sempit saat menikahi wanita-wanita tersebut. Allah Maha Mengampuni dosa hamba-hamba-Nya yang beriman dan Maha Mengasihi dengan memberi keluasan bagi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah50. يٰٓأَيُّهَا النَّبِىُّ إِنَّآ أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوٰجَكَ الّٰتِىٓ ءَاتَيْتَ أُجُورَهُنَّ Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya Allah menyebutkan dalam ayat ini jenis-jenis pernikahan yang dihalalkan bagi Rasulullah. Allah memulainya dengan istri-istrinya yang telah beliau berikan maharnya sebab mereka telah memilih beliau dibanding dengan kehidupan dunia dan perhiasannya. وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ مِمَّآ أَفَآءَ اللهُ عَلَيْكَdan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu Yakni tawanan yang menjadi bagian dari harta ghanimah yang Allah berikan kepadamu dari orang-orang kafir yang berupa istri-istri mereka yang diambil secara paksa. Dan halal baginya pula budak wanita yang dibeli atau dihadiahkan dan lain sebagainya. وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمّٰتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خٰلٰتِكَ الّٰتِى هَاجَرْنَ مَعَكَdan demikian pula anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu Yakni halal bagimu untuk melamar mereka yang kamu sukai untuk kamu nikahi. Namun tidak halal bagimu mereka yang belum berhijrah. وَامْرَأَةً مُّؤْمِنَةً إِن وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِىِّdan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi Yakni jika ia menyerahkan dirinya kepadamu tanpa meminta mahar. Adapun wanita yang belum beriman maka ia tidak halal bagimu dengan menyerahkan dirinya untukmu. إِنْ أَرَادَ النَّبِىُّ أَن يَسْتَنكِحَهَاkalau Nabi mau mengawininya Yakni jika beliau mau menjadikannya sebagai istri dan memiliki hak mencampurinya dengan penyerahan dirinya tanpa meminta mahar. خَالِصَةً لَّكَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۗsebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin Yakni pembolehan wanita yang menyerahkan dirinya tanpa mahar adalah khusus bagimu bukan bagi orang-orang beriman selainmu. قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِىٓ أَزْوٰجِهِمْSesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka Yakni apa yang Allah wajibkan kepada orang-orang beriman tentang hak-hak istri-istri mereka dan syarat-syarat akad pernikahan yang tidak boleh mereka tinggalkan tidak boleh meniru Rasulullah dalam apa yang dikhususkan baginya saja sebagai keluasan dan pemuliaan baginya. Maka janganlah kalian menikah kecuali dengan mahar, saksi, dan wali, dan janganlah salah seorang dari kalian menikah dengan lebih dari empat wanita. وَمَا مَلَكَتْ أَيْمٰنُهُمْdan hamba sahaya yang mereka miliki Yakni dan Kami talah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka dalam budak-budak wanita mereka yaitu mereka harus dari golongan yang boleh diperangi dan ditawan, bukan dari golongan yang tidak boleh diperangi dan ditawan atau golongan yang memiliki perjanjian dengan kaum muslimin. لِكَيْلَا يَكُونَ عَلَيْكَ حَرَجٌ ۗsupaya tidak menjadi kesempitan bagimu Yakni Kami melapangkan bagimu penghalalan, agar dadamu tidak terasa sempit dan merasa telah melakukan dosa dalam sebagian pernikahanmu.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah50. Allah telah menyediakan perempuan-perempuan yang dibolehkan untuk dinikahi Nabi. Sesungguhnya Kami telah menghalalkan untukmu istri-istrimu yang telah engkau berikan mahar juga hamba sahaya yang engkau miliki. Termasuk juga Kami halalkan bagimu barang-barang yang engkau peroleh dari peperangan. Antara lain puteri paman atau bibi dari bapakmu, puteri dari paman atau bibi dari ibumu yang ikut hijrah bersamamu dari Makkah ke Madinah, kecuali yang tidak ikut hijrah bersamamu. Kami juga telah menghalalkan perempuan-perempuan yang rela menyerahkan dirinya kepada Nabi tanpa mahar, apabila Nabi berkehendak untuk menikahinya. Itu adalah kekhususan bagi sebagai penghormatan derajatmu sebagai Nabi, bukan bagi oranh-orang mukmin lainnya. Maka tidak boleh bagi orang mukmin menikahi perempuan tanpa memberikan mahar. Kami telah mengetahui hukum-hukum yang telah Kami wajibkan kepada orang-orang mukmin atas istri-istri mereka. Hal itu dimaksudkan agar orang-orang mukmin tidak menikahi lebih dari empat perempuan. Dalam pernikahan wajib ada mahar dan janji antara kedua pengantin, wajib ada wali dan dua saksi. Adapun syarat untuk menikahi budak/hamba sahaya adalah bahwa budak itu harus muslimah atau ahli kitab, bukan penyembah berhala atau majusi. Mensucikan rahimnya sebelum berhubungan badan, menghindari dari berbuat zina. Kami telah melonggarkan/memudahkanmu dalam menikahi seseorang wahai Nabi, agar engkau tidak kesulitan dan keberatan dalam memperlakukan sembilan istri tanpa memberdakan mereka sedikitpun. Juga bertujuan untuk menghilangkan beban menikah pada beberapa perempuan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun atas segala yang mempersulit jalan untuk memudahkan pernikahan itu. Allah Maha Pengasih dengan meluaskan jalan atas beban dan kesulitan urusan pernikahan. Ummu Hanni binti Abu Thalib berkata “Rasul telah meminangku, namun aku tidak menerimanya, dan Nabi juga memaafkanku. Kemudian menurunkan ayat “Maka telah Kami halalkan bagimu....”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Wahai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu beri mahar mereka} mahar mereka {dan hamba sahaya yang kamu miliki dari apa yang kamu peroleh dari apa yang dianugerahkan Allah untukmu} yang diberikan Allah kepadamu dari orang-orang kafir berupa harta rampasan {dan anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ayahmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan ayahmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang berhijrah bersamamu, dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi jika Nabi ingin menikahinya khusus untukmu} khusus untukmu {bukan untuk orang-orang mukmin. Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka} apa yang Kami wajibkan kepada orang-orang mukmin {tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki agar tidak menjadi kesempitan} kesempitan dan penderitaan {bagimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha PenyayangMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H 50. Allah berfirman seraya menyebutkan karuniaNya kepada RasulNya, yaitu menghalalkan segala sesuatu yang dihalalkan bagi beliau dan juga bagi kaum Mukminin serta sesuatu yang menjadi kekhususan dirinya saja, “Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan maskawinnya,” maksudnya, yang telah engkau serahkan maharnya kepada istri-istri mu. Ini termasuk hak yang sama antara dia dan kaum Mukminin. Sebab, sesungguhnya kaum MUkminin juga diperbolehkan bagi mereka memiliki istri-istri yang telah mereka beri maharnya. “Dan” demikian pula Kami halalkan bagimu “hamba sahaya yang kamu miliki,” maksudnya, budak-budak perempuan yang kamu miliki, “yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu,” dari barang rampasan peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu,” dari barang rampasan dari orang-orang kafir, yaitu berupa budak-budak wanita mereka dan wanita-wanita merdeka mereka, baik perempuan yang memiliki suami dari mereka ataupun yang tidak. Ini juga hak yang sama antara beliau dan sahabat. Dan demikian pula yang termasuk hak yang sama adalah FirmanNya, “dan anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudari perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudari perempuan ibumu,” mencakup paman dan bibi dari saudara bapak, dan paman dan bibi dari saudara ibu yang dekat dan yang jauh. Ini adalah batasan peremuan-perempuan yang halal dinikahi, yang dapat diambil kesimpulan dari mafhumnya makna tersiratnya, bahwa perempuan-perempuan selain mereka dari kerabat dekat itu tidak dihalalkan, sebagaimana telah dijelaskan dalam Surat an-Nisa. Sebab sudah tidak diperbolehkan tidak dihalalkan wanita-wanita dari kaum kerabat selain mereka yang berasal dari empat jalur kerabat itu. Dan selain mereka yang berasal dari furu’ cabang, anak, cucu, dan seterusnya secara pasti, dan ushul ibu, nenek, dan seterusnya dan furu’ yang berasal dari bapak, ibu dan yang dibawahnya, dan furu’ bagi orang-orang yang di atasnya seperti anak nenek yang berasal dari keturunannya, maka semuanya tidak halal. Dan FirmanNya, “yang turut hijrah bersama kamu,” ini adalah batasan syarat bagi kehalalan perempuan-perempuan tersebut bagi Rasulullah, sebagaimana pendapat dalam tafsir ayat ini. Adapun selain rasulullah, maka sudah diketahui bahwa ini adalah tidak halal. “Dan” Kami halalkan untukmu “perempuan Mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi,” dengan hanya menyerahkan dirinya itu, “kalau nabi mau mengawininya.” Ini tergantung kepada kemauan dan kesukaan beliau, “sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang Mukmin,” yang dimaksud adalah Bolehnya Nabi menikahi perempuan yang menyerahkan dirinya. Sedangkan orang-orang Mukmin maka tidak halal bagi mereka menikahi perempuan dengan hanya disebabkan wanita itu menyerahkan dirinya kepada mereka. “Sungguh Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki.” Kami telah mengetahui apa yang menjadi kewajiban kaum Mukminin, apa yang halal bagi mereka dan apa yang tidak halal berupa istri-istri dan budah sahaya. Dan Kami telah memberitakan hal itu kepada mereka, dan Kami telah menjelaskan yang fardhu-fardhu. Maka apa yang ada di dalam ayat ini dari hal-hal yang bertentangan dengan hal itu, maka itu adalah kekhususan bagimu, karena Allah telah menjadikannya sebagai khitab pesan, perintah untuk Rasul saja, berdasarkan FirmanNya, "Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan demikian pula anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Al-Ahzab50. Dan FirmanNya, “sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang Mukmin.” Kami membolehkan bagimu, wahai Nabi, sesuatu yang tidak Kami bolehkan bagi mereka, dan Kami lapangkan bagimu sesuatu yang tidak Kami lapangkan bagi selainmu, “supaya tidak menjadi kesempitan bagimu.” Ini bagian dari tambahan perhatian Allah terhadap Rasulullah. “Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” maksudnya, Dia selalu bersifat mengampuni dan merahmati, dan Dia menurunkan sebagian ampunanNya, rahmatNya, kemurahanNya dan kebaikanNya kepada hamba-hambaNya sesuai dengan tuntutan hikmahNya sementara sebab kausalitas didapatkan ada pada mereka.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ahzab ayat 50 Wahai Nabi ﷺ sungguh Kami telah membolehkan bagimu macam-macam perempuan dengan memberi kebebasan dan kemudahan bagimu untuk sejenak berhenti dari dakwah, untuk memberi pengajaran terhadap wanita-wanita yang beriman.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Subhaanahu wa Ta'aala berfirman memberikan kenikmatan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menghalalkan untuknya apa yang Dia halalkan, di mana di antaranya ada yang ikut serta dalam hal ini antara Beliau dengan kaum mukmin, dan ada pula yang khusus bagi Beliau saja, tidak yang lain. Yang didapat dari tawanan perang. Ini semua adalah hal yang sama antara Beliau dengan kaum mukmin, di mana dihalalkan juga bagi kaum mukmin. Oleh karena itu, Beliau memiliki Shafiyyah dan Juwairiyyah, lalu Beliau memerdekakan keduanya dan menikahinya. Beliau juga memiliki Raihanah binti Zaid An Nadhriyyah serta Mariyah Al Qibthiyyah, keduanya termasuk budak Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Ini juga sama termasuk yang kaum mukmin ikut serta di dalamnya. Dari mafhumnya dapat diambil kesimpulan bahwa kerabat selain itu selain sepupu tidak halal dinikahi seperti yang disebutkan dalam surah An Nisaa’ 22-23. Ibnu Katsir berkata, “Orang-orang Nasrani tidak menikah dengan seorang wanita kecuali jika antara si laki-laki dengan si wanita ada tujuh kakek atau lebih, sedangkan orang-orang Yahudi, salah seorang di antara mereka menikahi puteri saudaranya dan puteri saudarinya, maka datanglah syariat yang sempurna ini merobohkan sikap orang-orang Nasrani yang berlebihan, sehingga syariat Islam membolehkan menikahi puteri paman dan bibi dari pihak bapak yakni sepupu, serta puteri paman dan bibi dari pihak ibu yakni sepupu, dan syariat ini mengharamkan sikap orang-orang Yahudi yang meremehkan, yaitu halalnya puteri saudara dan saudari, padahal hal ini adalah sesuatu yang keji dan jelek.” Ini merupakan batasan untuk halalnya mereka itu bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saja sebagaimana hal itu merupakan pendapat yang benar di antara dua pendapat dalam menafsirkan ayat ini. Abu Razin dan Qatadah berkata, “Maksudnya adalah berhijrah bersama Beliau ke Madinah.” Namun dalam sebuah riwayat dari Qatadah tentang “Wanita yang turut hijrah bersamamu” yaitu wanita yang masuk Islam. Menurut Imam Al Baghawiy, “Selanjutnya syarat hijrah untuk halalnya mereka itu dihapus.” Namun tidak disebutkan yang menghapusnya. Al Mawardi menyebutkan dua pendapat dalam masalah ini pertama, hijrah merupakan syarat halalnya wanita bagi Beliau secara mutlak. Kedua, hijrah merupakan syarat halalnya kerabat yang disebutkan dalam ayat itu, tidak wanita asing. Tanpa mahar jika Beliau menghendaki. Yakni nikah dengan lafaz hibah memberikan diri tanpa adanya mahar adalah khusus untuk Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam saja. Adapun bagi kaum mukmin, maka tidak halal bagi mereka menikahi wanita yang menghibahkan dirinya kepada mereka. Qatadah berkata, “Tidak boleh bagi seorang wanita menghibahkan memberikan dirinya kepada seorang pun tanpa wali dan tanpa mahar kecuali kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.” Tentang hukum-hukum perkawinan, misalnya mereka tidak boleh menikah lebih dari empat orang istri dan tidak boleh menikahi wanita kecuali dengan adanya wali, dua orang saksi, mahar dan ijab-qabul. Adapun untuk Beliau, maka Allah memberikan rukhshah keringanan dalam ha itu. Baik dengan membeli maupun dengan cara kepemilikan lainnya. Menurut penyusun tafsir Al Jalaalain, namun dengan syarat budak tersebut termasuk yang halal bagi pemiliknya, seperti wanita Ahli Kitab, bukan wanita Majusi atau penyembah berhala, dan sebelum dicampuri harus istibra’ kosong rahimnya baik dengan melahirkan jika hamil, atau sekali haidh jika tidak hamil. Budak yang dimiliki itu tidak ada batasnya yakni tidak dibatasi sampai empat, di mana ia termasuk yang boleh ditawan dan diperangi, bukan yang tidak boleh ditawan atau mempunyai perjanjian dengan kaum muslimin. Ini merupakan tambahan perhatian Allah Ta’ala kepada Rasul-Nya. Terhadap sesuatu yang sulit dihindari. Dengan memberikan keluasan dalam hal dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 50Usai menjelaskan persoalan perceraian yang berlaku secara umum pada ayat-ayat yang lalu, pada ayat berikut Allah menjelaskan hukum pernikahan yang berlaku secara khusus bagi nabi Muhammad. Wahai nabi Muhammad! sesungguhnya kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya, dan kami halalkan juga bagimu hamba sahaya yang engkau miliki, termasuk apa yang engkau peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, berupa harta maupun wanita yang ditinggalkan oleh musuh. Dan kami halalkan pula untukmu menikahi anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu, dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersamamu, dan kami halalkan pula untukmu menikahi perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi untuk dinikahi tanpa mahar, kalau nabi ingin menikahinya. Kami gariskan hukum demikian sebagai kekhususan bagimu, wahai nabi Muhammad, bukan untuk semua orang mukmin selain dirimu. Kami telah mengetahui apa yang kami wajibkan kepada mereka, orang-orang mukmin, tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki. Kami tentukan hukum perkawinan yang demikian itu kepadamu tiada lain agar tidak menjadi kesempitan dan beban bagimu, wahai nabi, dalam menjalankan tugas kenabian. Dan Allah maha peng-ampun kepada hamba-Nya yang bertobat, maha penyayang dengan karunia-Nya yang tiada terbatas. 51. Bila para suami yang berpoligami wajib secara adil mengatur gilir-an untuk mendatangi istri-istri mereka, maka ketentuan demikian tidak Allah berlakukan atas nabi Muhammad. Engkau, wahai nabi Muhammad, boleh menangguhkan menggauli siapa yang engkau kehendaki di antara mereka, yakni para istrimu, dan boleh pula menggauli siapa di antara mereka yang engkau kehendaki. Dan siapa yang engkau ingini untuk menggaulinya kembali dari istri-istrimu yang telah engkau sisihkan, yakni engkau tinggalkan untuk tidak menggaulinya kemudian kamu menginginkannya kembali atau mereka yang menginginkannya, maka tidak ada dosa bagimu karena kami perbolehkan khusus untukmu hal tersebut. Kekhususan yang demikian itu Allah anugerahkan kepadamu agar lebih dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih ketika engkau tidak mendampingi mereka, dan mereka rela dengan apa yang telah engkau berikan kepada mereka semuanya, karena mereka tahu itulah ketetapan Allah. Dan Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hatimu. Dan Allah maha mengetahui apa yang tersimpan dalam hati istri-istrimu, maha penyantun dengan tidak segera menghukum hamba yang berbuat salah dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah kumpulan penafsiran dari berbagai pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Ahzab ayat 50 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah bagi kita. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Paling Banyak Dikaji Terdapat ratusan topik yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat Al-Mulk, Al-Ikhlas, Al-Kautsar, Asmaul Husna, Al-Baqarah, Ar-Rahman. Serta Ayat Kursi, Al-Kahfi, Shad 54, Yasin, Do’a Sholat Dhuha, Al-Waqi’ah. Al-MulkAl-IkhlasAl-KautsarAsmaul HusnaAl-BaqarahAr-RahmanAyat KursiAl-KahfiShad 54YasinDo’a Sholat DhuhaAl-Waqi’ah Pencarian surah yassin, surat at talaq ayat 3, surat shaad ayat 35, surah al mu'minun, ar rahman 60 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
إِنَّ ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلْخَٰشِعِينَ وَٱلْخَٰشِعَٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا Arab-Latin Innal-muslimīna wal-muslimāti wal-mu`minīna wal-mu`mināti wal-qānitīna wal-qānitāti waṣ-ṣādiqīna waṣ-ṣādiqāti waṣ-ṣābirīna waṣ-ṣābirāti wal-khāsyi'īna wal-khāsyi'āti wal-mutaṣaddiqīna wal-mutaṣaddiqāti waṣ-ṣā`imīna waṣ-ṣā`imāti wal-ḥāfiẓīna furụjahum wal-ḥāfiẓāti waż-żākirīnallāha kaṡīraw waż-żākirāti a'addallāhu lahum magfirataw wa ajran 'aẓīmāArtinya Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Al-Ahzab 34 ✵ Al-Ahzab 36 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Mengenai Surat Al-Ahzab Ayat 35 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ahzab Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah menarik dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penjabaran dari kalangan pakar tafsir terhadap makna surat Al-Ahzab ayat 35, di antaranya sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaSesungguhnya laki-laki maupun perempuan yang tunduk kepada perintah-perintah Allah, laki-laki maupun perempuan yang membenarkan, laki-laki maupun perempuan yang taat kepada Allah dan RasulNya, laki-laki maupun perempuan yang benar dalam kata-kata dan perbuatan mereka, laki-laki maupun perempuan yang sabar dalam menjauhi syahwat, sabar di atas ketaatan dan sabar menghadapi apa-apa yang tidak disukai, laki-laki maupun perempuan yang berpuasa wajib dan sunnah, laki-laki maupun perempuan yang menjaga kehormatannya dari zina dan mukadimahnya dan tidak membuka auratnya, laki-laki maupun perempuan yang banyak mengingat Allah dengan hati dan lisan mereka, Allah menyiapkan untuk mereka ampunan bagi dosa-dosa mereka dan pahala yang besar, yaitu surga.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram35. Sesungguhnya orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah dari kalangan lelaki dan wanita, orang-orang yang beriman kepada Allah dari kalangan lelaki dan wanita, orang-orang yang taat kepada Allah dari kalangan lelaki dan wanita, orang-orang yang jujur di dalam keimanan dan ucapan dari kalangan lelaki dan wanita, orang-orang yang bersabar di dalam menjalankan ketaatan, terhadap kemaksiatan dan atas cobaan dari kalangan lelaki dan wanita, orang-orang yang menyedekahkan sebagian harta mereka untuk yang wajib maupun yang sunah dari kalangan lelaki dan wanita, orang-orang yang berpuasa untuk Allah baik yang wajib maupun yang sunah dari kalangan lelaki dan wanita, orang-orang yang menjaga kemaluan mereka dengan menutupinya agar tidak terbuka di hadapan orang yang tidak halal untuk memandangnya, dan dengan menjauhkan diri dari kekejian perbuatan zina dan perbuatan yang menjerumuskan kepada zina dari kalangan lelaki dan wanita, orang-orang yang banyak mengingat Allah dengah hati dan lisan mereka baik dengan sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan dari kalangan lelaki dan wanita, Allah telah menyiapkan bagi mereka ampunan-Nya atas dosa-dosa mereka dan menyiapkan bagi mereka pahala yang agung pada hari Kiamat, yaitu Surga.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah35. sungguh laki-laki dan perempuan yang menjalankan perintah Allah dan berserah diri kepada ketetapan dan ketentuan-Nya, laki-laki dan perempuan yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya, laki-laki dan perempuan yang taat dan senantiasa beribadah kepada Tuhan mereka, laki-laki dan perempuan yang bermuamalat dengan Allah dan manusia dengan jujur, laki-laki dan perempuan yang sabar dalam menjalankan ketaatan, menjauhi kemaksiatan, dan ridha terhadap ketetapan Allah, laki-laki dan perempuan yang takut kepada Tuhan mereka setiap saat dan khusyu dalam shalat dan berdoa, laki-laki dan perempuan yang bersedekah kepada fakir miskin, laki-laki dan perempuan yang berpuasa wajib dan sunnah, laki-laki dan perempuan yang menjaga kemaluan mereka dari dosa dan hal yang haram, laki-laki dan perempuan yang senantiasa banyak berzikir; orang-orang yang memiliki sifat-sifat mulia tersebut telah Allah siapkan bagi mereka ampunan terhadap dosa mereka dan surga yang mulia sebagai karunia bagi mereka dan balasan atas amalan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah35. إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمٰتِ.... Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim….. Berislam adalah dengan memasuki agama islam dan mentaatinya serta mengamalkannya. Kemudian Allah menyandingkan kata muslimat’ sebagai penghormatan bagi mereka –begitu juga dengan kata-kata setelahnya— meskipun sebenarnya mereka telah masuk dalam cakupan kata muslimin’ atau mukminin’ dan seterusnya. Mukminin dan mukminat adalah mereka yang beriman kepada Allah, para malaikat, para Rasul, dan kitab-kitab-Nya, serta hari akhir dan takdir-Nya yang baik maupun yang buruk. Makna qanitin adalah hamba-hamba yang taat, pendapat lain mengatakan maknanya adalah orang-orang yang senantiasa melakukan ibadah dan ketaatan. Makna shadiqin adalah orang yang berbicara dengan kejujuran dan menjauhi kedustaan serta mnepati janji yang ia buat. Makna shabirin adalah orang yang bersabar dalam menjauhi berbagai syahwat dan dalam mengerjakan syariat agama. Makna khasyi’in adalah orang yang tunduk merendahkan diri kepada Allah dan patuh dalam beribadah kepada Allah. Makna mutashaddiq adalah orang yang menyedekahkan hartanya yang memang diwajibkan Allah atasnya atau dianjurkan baginya. Begitu pula makna sha’imin adalah orang yang berpuasa wajib maupun sunnah. Makna hafizhin furujahum adalah orang yang menjaga kemaluan mereka dari perbuatan haram dengan menjaga kehormatan dan mencukupkan diri dengan apa yang dihalalkan baginya. Dan makna zakirin adalah orang yang senantiasa berzikir kepada Allah disetiap waktu.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah35. Sesungguhnya para pembangkang hukum dan perintah Allah, entah dari golongan laki-laki maupun perempuan. Beserta orang-orang yang meyakini rukun iman, baik beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan hari akhirat. Beserta orang-orang yang senantiasa melakukan ketaatan, jujur dalam perkataan dan perbuatan, sabar dalam ketaatan dan meninggalkan maksiat, merendahkan diri di hadapan Allah baik hati maupun anggota badan. Senantiasa bersedekah baik sedekah wajib maupun sunnah. Berpuasa wajib baik puasa Ramadan, puasa nadhar, kafarat atas sumpah, pembunuhan maupun dosa. Menjaga kemaluan dari yang diharamkan. Senantiasa mengingat asma Allah baik dengan hati maupun lisan, sirri maupun tampak. Dengan keutamaan Alquran, Allah telah menyediakan curahan ampunan atas dosa-dosa mereka, juga pahala yang besar atas ketaatan mereka, yaitu kenikmatan akhirat. Qanit adalah hamba yang senantiasa taat. Khasyi’ adalah yang senantiasa merendahkan diri di hadapan Allah karena takut dengan-Nya. Diriwayatkan dari Tirmidzi dari Ummu Umarah Al anshariyah bahwa beliau mendatangi Nabi dan mengatakan Aku tidak melihat sesuatu kecuali itu diperuntukkan untuk para laki-laki, dan aku tidak melihat para perempuan disebut sedikitpun. Sehingga turunlah ayat Sesungguhnya para muslim laki-laki maupun perempuan📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSesungguhnya orang-orang muslim laki-laki dan perempuan, orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, laki-laki dan perempuan yang taat} laki-laki dan perempuan yang taat kepada Allah {laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk} laki-laki dan perempuan tunduk kepada Allah {laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kemaluan mereka} dari zina dan hal-hal yang dekat dengannya, dan dari membuka aurat {laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, bagi mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besarMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H35. Ketika Allah menjelaskan pahala bagi para istri Rasulullah dan hukuman mereka kalau mereka ditakdirkan tidak patuh, dan bahwa tidak seorang wanita pun yang dapat menandingi mereka, maka Allah menjelaskan wanita-wanita selain mereka. Dan ketika hukum yang berkenaan dengan mereka dan kaum laki-laki sama, maka Allah menjadikan hukum tersebut padu, seraya berfirman, “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang Muslim,” dan ini dalam takaran syariat yang zhahir apabila mereka melaksanakannya, “laki-laki dan perempuan yang Mukmin,” dan ini dalam perkara-perkara yang batin, dari berbagai keyakinan hatii dan amal-amalnya, “laki-laki yang patuh” maksudnya, laki-laki yang taat kepada Allah dan rasulNya, “dan perempuan yang patuh, dan laki-laki yang jujur” dalam perkataan dan perbuatannya, “dan perempuan yang jujur, dan laki-laki yang sabar” dalam menghadapi berbagai kesulitan dan musibah, “dan perempuan yang sabar, laki-laki yang khusyu’” dalam seluruh keadaan mereka, terutama dalam ibadah-ibadah mereka, apalagi dalam mengerjakan shalat-shalat mereka “dan perempuan yang khusyu’, laki-laki yang bersedekah” yang wajib maupun yang sunnah, “dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa” ini meliputi yang fardhu dan yang sunnah, “laki-laki yang memelihara kehormatan mereka” dari zina dan segala pengantarnya, “dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki yang banyak menyebut Allah” yaitu pada mayoritas waktunya, terutama pada waktu-waktu wirid khusus, seperti dzikir pagi dan petang, dzikir seusai shalat lima waktu. “Dan perempuan yang berdzikir, Allah telah menyediakan untuk mereka,” maksudnya, untuk mereka yang bersifatlan sifat-sifat terpuji dan budi pekerti indah di atas, yang berkisar pada masalah-masalah keyakinan, amal-amal hati, amal perbuatan anggota badan, perkataan-perkataan lisan, dan manfaat yang mengalir dan yang tidak mengalir, dan yang berkisar pada amal-amal kebajikan dan meninggalkan keburukan, yang siapa saja mampu melakukannya, maka sungguuh dia telah melaksanakan ajaran agama seluruhnya, yang lahir dan yang batin dengan Islam, iman dan ikhsan. Maka dari itu Allah membalas mereka atas amal perbuatan mereka dengan ampunan terhadap dosa-dosa mereka, karena sesungguhnya amal-amal kebajikan itu dapat menghapus dosa-dosa. “Dan menyediakan pahala yang besar,” yang tidak bisa diukur nilainya kecuali yang telah diberikanNya, berupa segala sesuatu yang belum pernah dilihat oleh pandangan mata, tidak pula didengar oleh telingan dan tidak juga terlintas pada hati manusia. Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan mereka.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ahzab ayat 35 Ketahuilah wahai manusia bahwasanya orang-orang yang berserah diri baik laki-laki maupun perempuan dalam perintah-perintah Allah serta tidak mengingkarinya dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir serta perkara yang ghaib baik laki-laki maupun perempuan, dan mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta tetap di atas ketaatan tersebut baik laki-laki maupun perempuan, dan orang-orang yang jujur baik laki-laki maupun perempuan dalam niat, ucapan, dan perbuatan mereka, dan orang-orang yang bersabar baik laki-laki maupu perempuan di atas ketaatan dan maksiat serta atas takdir-takdir, musibah-musibah yang berat, dan orang-orang-orang yang tunduk baik laki-laki maupun perempuan yang mereka takut kepada Allah, dan orang-orang yang mensyukuri baik laki-laki maupun perempuan atas rezeki dari Allah yang diberikan kepada mereka dari harta yang wajib maupun selainnya, dan orang-orang yang berpuasa baik laki-laki dan perempuan baik puasa wajib maupun sunnah, dan orang-orang yang menjaga kemaluan dan yang diharamkan oleh Allah baik laki-laki maupun perempuan, dan orang-orang yang banyak mengingat Allah baik laki-laki maupun perempuan; Mereka semua dijanjikan oleh Allah ampunan dari dosa-dosa mereka dan dihapuskan dosa-dosa mereka, dan Allah juga menjanjikan akan memberi mereka pahala yang besar dengan memasukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ummu Ammaarah, bahwa ia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, “Aku tidak melihat segala sesuatu kecuali diperuntukkan bagi laki-laki, dan aku tidak melihat kaum wanita disebut-sebut dengan sesuatu, sampai turun ayat ini, “Innal muslimiina wal muslimaati wal mu’miniina wal mu’minaati…dst.” Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan gharib, dan hanya diketahui dari jalur ini.” Syaikh Muqbil berkata, “Hakim di juz 2 hal. 416 juga meriwayatkan dari hadits Ummu Salamah yang sama dengannya, dan ia berkata, “Shahih sesuai syarat dua syaikh Bukhari-Muslim, namun keduanya tidak meriwayatkan, dan didiamkan oleh Adz Dzahabi, akan tetapi Mujahid seorang rawi dalam hadits tersebut seorang yang banyak melakukan kemursalan memutuskan sanad dari sahabat, sehingga tidak diketahui apakah ia mendengar hadits itu dari Ummu Salamah atau tidak. Saya menyebutkan haditsnya hanyalah sebagai syahid. Thabrani juga meriwayatkan dari hadits Ibnu Abbas yang semisal dengannya. Haitsami dalam Majma’uzzawaa’id juz 7 hal. 91 berkata, “Di dalam sanadnya terdapat Qabus, sedangkan dia dha’if, namun ada yang mentsiqahkan. Selanjutnya, saya melihat Al Haafizh Ibnu Katsir rahimahullah telah menyebutkan dua jalan yang lain bagi hadits Ummu Salamah dalam tafsirnya di juz 3 hal. 47, maka semoga Allah membalasnya dengan balasan yang sebaik-baiknya karena keinginannya yang kuat untuk mengumpulkan jalur-jalur hadits.” Dalam ta’liq komentarnya Syaikh Muqbil juga berkata, “Kemudian saya mendapatkan jalan-jalan yang lain bagi hadits itu, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ishaq Al Busti dalam tafsirnya hal. 128, dan Nasa’i dalam tafsirnya 2/173.” Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan pahala istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan siksanya jika mereka mengerjakan perbuatan keji, dan bahwa tidak ada kaum wanita yang sama dengan mereka, maka Dia menyebutkan kaum wanita selain mereka. Oleh karena hukum mereka kaum wanita dan kaum lelaki adalah sama, maka Allah jadikan hukum-Nya mengena kepada semuanya. Yang dimaksud dengan muslim di sini ialah orang-orang yang melaksanakan syariat atau ajaran Islam yang zhahir tampak, sedangkan yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini ialah orang yang mengerjakan syariat Islam yang batin tersembunyi, seperti akidah di hati dan amal-amal saleh dari hati. Dalam ucapan dan perbuatannya. Terhadap kesulitan dan musibah. Dalam semua keadaan mereka, terutama dalam beribadah, dan terutama pula dalam shalat mereka. Yang wajib maupun yang sunat. Dari zina dan pengantarnya. Di sebagian besar waktunya, terutama pada waktu ada dzikr muqayyad yang ditentukan kapan dibaca, seperti dzikr pagi dan petang dan dzikr setelah shalat. Yang disebutkan sifatnya, di mana perbuatan mereka berkisar antara aqidah, amalan hati, amalan anggota badan, amalan lisan, memberikan manfaat baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri, antara perbuatan baik dan meninggalkan keburukan, di mana orang yang mengerjakan semua itu sama saja telah mengerjakan agama secara sempurna, lahir dan batinnya, dengan mengerjakan Islam, iman dan ihsan. Allah akan membalas mereka dengan ampunan terhadap dosa-dosa mereka, karena kebaikan dapat menghapuskan kejahatan, dan akan memberikan pahala yang besar, di mana tidak ada yang mampu mengukurnya kecuali Allah yang memberikannya, berupa kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas di hati manusia. Kita meminta kepada Allah agar Dia memasukkan kita ke dalam golongan mereka ini, Allahumma aamin. Terhadap maksiat yang pernah mereka kerjakan. Terhadap ketaatan yang mereka dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 35Allah menjanjikan ampunan dan balasan kebaikan kepada para istri nabi selama mereka taat kepada Allah dan rasul-Nya. Janji demikian juga diberikan kepada siapa pun, laki-laki maupun perempuan, yang beriman dan taat kepada Allah dan rasul-Nya. Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim yang taat dan patuh kepada Allah, laki-laki dan perempuan mukmin dengan iman yang sungguh-sungguh, laki-laki dan perempuan yang tetap mantap dan ikhlas dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar dalam ucapan dan perbuatannya, laki-laki dan perempuan yang sabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah serta sabar dalam menghadapi segala cobaan, laki-laki dan perempuan yang khusyuk dalam salat, laki-laki dan perempuan yang sering bersedekah untuk memperoleh rida Allah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa wajib maupun sunah, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya dari hal-hal yang Allah haramkan lihat juga al-Mu'min'n/23 5'7, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah; Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan atas dosa mereka, dan pahala yang besar berupa surga. Mereka kekal di dalamnya. Ayat ini menjelaskan kesetaraan laki-laki dan perempuan di hadapan Allah dalam hal mendapat balasan amal perbuatan sesuai apa yang masing-masing individu kerjakan. 36. Ketaatan orang-orang yang beriman kepada Allah tidak cukup dibuktikan dengan memiliki sepuluh sifat yang disebutkan dalam ayat-ayat sebelumnya. Ia harus pula tunduk kepada hukum-hukum yang Allah tetapkan. Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan hukum, maka tidak akan ada pilihan hukum yang lain bagi mereka tentang urusan mereka. Mereka harus menaati hukum yang Allah dan rasul-Nya tetapkan. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya dengan menolak hukum-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat dengan kesesatan yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah bermacam penafsiran dari berbagai mufassir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Ahzab ayat 35 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat untuk ummat. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan Artikel Terbanyak Dicari Kami memiliki banyak konten yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat Al-Alaq 1-5, Al-Hujurat 10-12, Al-Insyiqaq, Al-Mu’minun, At-Takwir, Al-Insyirah 8. Juga Al-Isra 26-27, At-Tahrim 8, Al-Baqarah 148, At-Taubah 105, At-Taubah 122, Ath-Thalaq 2-3. Al-Alaq 1-5Al-Hujurat 10-12Al-InsyiqaqAl-Mu’minunAt-TakwirAl-Insyirah 8Al-Isra 26-27At-Tahrim 8Al-Baqarah 148At-Taubah 105At-Taubah 122Ath-Thalaq 2-3 Pencarian al maidah 15, surat al-baqarah ayat 34, ali imron 195, surat al baqarah ayat 74, surat at tin ayat 6 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
gebjWxw.